candra
linux suse

OpenSUSE

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
OpenSuse
OpenSUSElogo.png
OpenSUSE 11.3 KDE Plasma desktop.png
openSUSE 11.3 dengan KDE SC 4.4
Situs web: openSUSE
Perusahaan/
pengembang:
Novell
Keluarga OS: Linux
Model kode sumber: Open source
Rilis terbaru
 • Stabil: 11.3 / {Juli 15, 2010; 3 bulan yang lalu (2010-07-15) [1]
Tipe kernel: Monolithic kernel/Linux
Antamuka pengguna: GNOME dan KDE
Lisensi: GPL
Status: Berjalan

SUSE [ˌoʊpɛnˈsuːzə], sebelumnya bernama SUSE Linux dan SuSE Linux Professional,[2] , adalah salah satu distro Linux dari perusahaan Novell, atau lebih tepat dari anak perusahaannya Suse Linux GmbH (Software- und System-Entwicklungsgesellschaft mbH, Nürnberg yang berarti pengembangan -perangkat lunak dan -sistem). SUSE Linux awalnya merupakan distro Slackware terjemahan bahasa Jerman. Ada informasi tidak resmi yang mengatakan bahwa S.u.S.E berhubungan dengan ilmuwan komputer Jerman Konrad Zuse karena pengucapan namanya yang sama.
Terdapat dua (2) distro utama SUSE Linux yang saat ini aktif:
  • SUSE Linux Enterprise : SLE adalah solusi sumber terbuka dari Novell untuk perusahaan besar. Terdiri dari dua paket, yaitu:
  • SUSE Linux Enterprise Server : SLES adalah Sistem Operasi Server Perusahaan yang merupakan komponen SLE.
  • SUSE Linux Enterprise Desktop : SLED adalah Sistem Operasi Desktop Perusahaan yang merupakan komponen SLE.
  • openSUSE : sebuah proyek masyarakat, yang disponsori oleh Novell, dirancang untuk pengguna rumahan.

[sunting] Sejarah

SUSE bermula di awal tahun 1990-an di mana Linux terdiri dari sekitar 50 keping disket dan dapat diunduh/diambil lewat internet, tetapi pengguna potensial yang memiliki koneksi internet tidaklah banyak. Kemudian S.u.S.E. GmbH menghimpun disket-disket Linux yang dapat dibeli (tanpa harus memiliki koneksi internet). SuSE tersebarluas oleh Suse GmbH dengan lokalisasi instalasi dalam bahasa Jerman dan dengan itu menciptakan distribusi dari banyak pengguna berbahasa Jerman. Alat instalasi dari Slackware diganti dengan YaST hasil pengembangan Suse GmbH sendiri. Mulai April 1994 Paket Suse-Linux Versi 1.0 mulai menggunakan CD, tidak lagi dalam disket (yang sudah mencapai 70 keping).
Versi pertama yang berdiri sendiri terlepas dari Slackware diterbitkan pada Mei 1996 dengan nama S.u.S.E. Linux, versi 4.2. Penomoran 4.2 dalam versi ini diakibatkan dari diskusi panjang di mana penomoran versi 1.1 ditolak dan angka 42 lebih disukai karena merupakan "jawaban dari segala pertanyaan terhadap segala pertanyaan" (Answer to Life, the Universe, and Everything) menurut roman karya Douglas Adams The Hitchhiker's Guide to the Galaxy. Pada versi ini untuk pertama kalinya, dalam distribusi dengan 3 CD, disertai sebuah Live-Filesystem.
Mulai dari versi 4.2 angka penjualan Suse Linux meningkat tajam. Pengguna professional di pasar Linux menuntut produk yang sesuai, maka mulai versi 5 ditawarkan produk SuSE Business Linux. Konsep ini kemudian tetap dijual melalui SUSE Linux Enterprise Server (SLES), yang boleh diperoleh di samping siklus rilis dan pembaruan yang panjang dengan dukungan tawaran dan pelatihan yang beragam.
Suse Linux yang sampai pada versi itu hanya mendukung platform Intel i386, pada versi 6.1 mulai juga mendukung platform DEC, Alpha AXP dan platform PowerPC pada versi 6.3. Kedua distribusi memiliki pengaruh penting bagi pengembangan kualitatif Distribusi Suse Linux. Pada perkembangan berikutnya tersedia juga versi SuSE Linux untuk sistem AMD Athlon 64, Intel Itanium dan IBM 390 (Z-Series).
Mulai versi 7.0 sampai dengan 9.1 tersedia dua versi Suse Linux: Personal dan Professional. Di samping itu tersedia juga versi bagi pelajar. Paket pembaruan dengan harga yang pantas untuk versi Professional juga tersedia tanpa cetakan buku pedoman administrasi. Pada 4 November 2003, Novell mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi SuSE.[3] Akuisisi ini diselesaikan pada Januari 2004.[4] SuSE 9.1 merupakan versi pertama di bawah Novell. Salah satu perubahan yang terjadi adalah mulai Juni 2004, di samping instalasi melalui FTP, CD untuk instalasi dasar tersedia di internet. Juga pada edisi Professional dipasarkan dengan keping DVD kedua yang berisi perangkat lunak untuk sistem 64-Bit (AMD64 dan Intel 64) (versi 64-Bit SuSE 9.0 dijual terpisah). Pada April 2004 YaST ditempatkan di bawah Lisensi Publik Umum GNU. Pada 4 Agustus 2005, juru bicara dan direktur hubungan masyarakat Bruce Lowry mengumumkan bahwa pengembangan SUSE Professional akan lebih terbuka dan bersama dalam proyek komunitas openSUSE berupaya meraih perhatian yang lebih luas dari pengguna dan pengembang . Lebih terbuka dengan memungkinkan pengguna dan pengembang untuk menguji dan membantu mengembangkannya. Sebelumnya segala pengembangan dilakukan hanya oleh SUSE dan versi 10.0 adalah versi pertama dengan pengujian beta oleh publik. Sebagai bagian dari perubahan, akses ke Server-YaST menjadi pelengkap bagi pengguna SUSE Linux.
Maskot dari SUSE secara umum dikenali sebagai gecko (tokek) dan disebut sebagai Geeko, namun sebenarnya adalah seekor kameleon (Chamaeleonidae).

[sunting] Versi


Paket penjualan SuSE Linux 4.2 tahun 1996
Warna Arti
Merah Rilis lama; tidak didukung lagi
Kuning Rilis lama; masih didukung
Hijau Rilis sekarang
Biru Rilis mendatang
Versi Tanggal LSB Keterangan
1.0 Maret / Juli 1994 - Linux 1.0 (Kernel 1.0)
11/94 November 1994 - dengan basis Slackware
4/95 April 1995 -
8/95 August 1995 -
9/95 September 1995 - Linux aktuell, muncul tiap 2 bulan, Distribusi Slackware Jerman dari S.u.S.E. GmbH
11/95 November 1995 - S.u.S.E. Linux pertama
4.2 Mei 1996 - S.u.S.E. Linux resmi pertama
4.3 September 1996 -
4.4 November 1996 -
4.4.1 Februari 1997 -
5.0 Juni 1997 - mulai 5.0 Distribusi berdasarkan RPM
5.1 November 1997 -
5.2 23 Maret 1998 -
5.3 9 Oktober 1998 -
6.0 21 Desember 1998 - ALICE Autoinstallation [5]
6.1 7 April 1999 - AXP Plattform
6.2 12 Agustus 1999 -
6.3 25. November 1999 - PPC Plattform
6.4 27 Maret 2000 -
7.0 27 September 2000 -
7.1 24 Januari 2001 -
7.2 15 Juni 2001 -
7.3 13 Oktober 2001 -
8.0 22 April 2002 -
8.1 30 September 2002 -
8.2 7 April 2003 -
9.0 15 Oktober 2003 - AMD64 Plattform
9.1 23 April 2004 1.3 implementasi menyeluruh Unicode (UTF-8)
9.2 25 Oktober 2004 2.0
9.3 16 April 2005 -
10.0 6 Oktober 2005 3.0 didukung lewat Proyek openSUSE
10.1 11 Mei 2006 -
10.1 Remastered 13 Oktober 2006 - berisi semua perbaruan sejak 10.1
10.2 7 Desember 2006 - rilis pertama dengan nama openSUSE
10.3 4 Oktober 2007 -
11.0 19 Juni 2008 -
11.1 18 Desember 2008 -
11.2 12 November 2009[6] -
11.3 15 Juli 2010 [7] 15-01-2012 Kernel 2.6.34
11.4 15 Maret 2011[7]  ??-??-???? TBA
11.5 November 2011[7]  ??-??-???? TBA

[sunting] Referensi

  1. ^ Bryen Yunashko. openSUSE 11.3 is here!. opensuse-announce mailing list. Diakses pada 15 Juli 2010.
  2. ^ SUSE Linux heißt jetzt openSUSE: „Suse Linux wird Opensuse“ auf heise.de bzw. „Mailingliste“, 13. Juli 2006
  3. ^ Novell to acquire SuSE Linux. zdnet.com.com. Diakses pada 3 Maret 2008.
  4. ^ Kennedy, D. (2003). Novell's Linux buy opens road to top. Retrieved December 20, 2003.
  5. ^ Fabian Herschel: „ALICE“ auf seiner Seite bei suse.de, 9. November 2004
  6. ^ Roadmap: [1]
  7. ^ a b c openSUSE Roadmap

Peralatan pribadi
Ruang nama
Varian
Tindakan
candra

6.mengembangkan semangat wirausaha  

Diposkan oleh yuLieanthie
undefined undefined,
undefined
6.Mengembangkan Semangat Wirausaha
6.A.Persyaratan Semangat Kerja Wirausaha
1.Memiliki Kepribadian Unggul
2.Mengenal Diri Sendiri
3.Memiliki Kekayaan Pribadi
4.Kemauan Untuk Belajar
5.Memiliki Keahlian Khusus
6.b.Tujuan Semangat Kerja
1.Meningkatkan prestise pribadinya
2.menciptakan kesan bonafid
3.memperoleh suatu kemajuan
4.mempertahankan kontinuitas belajarnya
5.meningkatkan semangat belajar dan kerjanya.
6.c.Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha:
1.Peluang usaha atau bisnisnya
2.minat dalam usaha atau bisnisnya
3.modalnya apakah sudah tersediaatau belum
4.relasinya,apakah dari keluarga,teman yang menekuni usaha yang sama atau usaha yang dikembangkan ada relevansinya dengan usaha tersebut.
6.d.Menerapkan Semangat Wirausaha
1.Menciptakan Semangat Kewirausahaan
2.Membentuk dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha
3.Membentuk Karakteristik Kewirausahaan
4.Menciptakan Masyarakat Berbudaya Wirausaha
5.Mengembangkan Etos Pelanggan Wirausaha
This entry was posted on 22.17 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langgan: Poskan Komentar (Atom) .

0 komentar

candra

Menumbuhkan Semangat Mengembangkan Peluang Wirausaha

Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.

Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :

1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.

2. Pendidikan Kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.

3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.

4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.

5. Kemajuan Teknologi.
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.

6. Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.

7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.

8. Peluang Internasional.
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.

Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.

0 comments:

candra